Tepatnya tgl 30 April 2011, saya bersama teman2 Pd KMHDI Jabar jalan2 ke Garut, rencananya kami ber-11 pengen ke Candi Cangkuang & Kawah Kamojang untuk berendam air panas, sebelumnya kami belum tau kalo ternyata di kawah kamojang itu tidak ada tempat pemandian air panas, tapi yang ada hanyalah kamar mandi dengan air panasnya..hahaha kocak bgt dah.. ^_^
ayo ikuti ceritanya...
1. Candi Cangkuang
ini dia foto-foto kegiatan kami selama di Garut :
#foto 1: memasuki kabupaten garut aja saya udah seneng bgt, hanya ini yg sempat ter-capture oleh Hp BB Gemini saya.. *ya lumayanlah.. :p
perjalanan dari Kampus saya di IT.Telkom Bandung, tepatnya di Dayeuh Kolot ke kota Garut memakan waktu kurang lebih 1,5 sampai 2 jam.. kami melewati jalur Nagreg yg terkenal rawan dengan mengendarai sepeda motor..
#foto 2: nah..ini dia papan selamat datang di cagar budaya Candi Cangkuang, tau gag sih apa arti cangkuang disini, cangkuang ini berarti pandan berduri, karena dulu didaerah sini banyak apa pohon pandan berdurinya.. Candi ini berada di tengah danau seperti Pura Ulundanu di Pulau Bali ,mengunjungi candi ini ibarat pepatah mengatakan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui karena selain melihat situs candi kita juga dapat menyaksikan rumah adat kampung Pulo yang keasliannya tetap terjaga dari jaman kejaman,lalu kita dapat merasakan kesejukan alami dan dari getek/perahu rakit sembari menyeberangi danau kita bisa menyaksikan panorama sekitar danau Cangkuang yang sangat indah.
#foto 3: ini dia getek/rakit yg kita pakai untuk menyebrangi Situ Cangkuang.. kalo kita ngajak temen rame2, setelah nego2 sama bapak pemilik rakit, kami ber-11 hanya perlu membayar Rp 4.000/orang bolak balik.. kalo kita kesini hanya berdua bisa dikenai biaya Rp 7.500/orang..
#foto 4: dan inilah pemandangan indah yg bisa kita lihat dari situ cangkuang..
#foto 5: sesampainya di candi cangkuang kami langsung menggelar tikar dan makan bekal yg kami beli tadi diperjalanan, sambil bersantai dan maen kartu.. sungguh tempat yg asik untuk refreshing sambil mengenal sejarah..
mana candinya? ketutupan ya?
#foto 6: ini dia foto candi cangkuangnya dari arah depan pintu masuk..
#foto 7: penampakan Candi Cangkuang dari dekat, di dalam candi ini terdapat arca dewa Siwa..
#foto 8: prasasti yg ada di sebelah candi..
#foto 9: tepat disebelah candi merupakan makam dari Embah Dalem Arif Muhammad. Embah Dalem Arif Muhammad dan kawan-kawan berasal dari kerajaan Mataram di Jawa Timur. Mereka datang untuk menyerang tentara VOC di Batavia sambil menyebarkan Agama Islam di Desa Cangkuang Kabupaten Garut. Waktu itu di Kampung Pulo salah satu bagian wilayah dari desa Cangkuang sudah dihuni oleh penduduk yang beragama Hindu. Namun secara perlahan namun pasti, Embah Dalem Arif Muhammad mengajak masyarakat setempat untuk memeluk Agama Islam.
#foto 10: ini Museum mini yg ada di Kompleks Candi Cangkuang, kita bisa mengetahui sejarahnya dari museum ini,,, ada bapak2 penjaganya yg ramah yg mau menjelaskan tentang sejarah berdirinya Candi Cangkuang dan kompleks rumah adat Kampung pulo yg ada disekitar candi.
#foto 11: uniknya lagi, inilah Kompleks Rumah adat kampung pulo.. Sebuah kampung kecil yang terdiri dari enam buah rumah dan kepala keluarga. Ketentuan ini harus ditepati, dan sudah merupakan ketentuan adat kalau jumlah rumah dan kepala keluarga itu harus enam. Oleh karena itu bagi Kampung Pulo Desa Cangkuang sukar atau relatif lama untuk berkembang, baik rumahnya atau penduduknya dari keenam kepala keluarga tersebut. Sebagian besar dari penduduk Kampung Pulo tersebut bermata pencaharian petani dengan tanah sendiri, dan sebagian lagi sebagai petani penggarap tanah orang lain. Penduduk yang menempati kampung ini merupakan penduduk keturunan ke tujuh dari Eyang Dalem Arif Muhammad. Karena uniknta tempat ini, baik dari sejarah maupun lokasinya, membuat daya tarik tersendiri buat wisatawan baik domestik maupun luar negeri untuk mengunjungi tempat ini.
Menurut petugas, "tiap hari selalu ada wisatawan asing yang berkunjung kesisni, belum lagi diakhir minggu biasanya banyak dikunjungi oleh anak-anak sekolah untuk memperdalam pengetahuan sejarah. Namun begitu, faktor kebersihan dan keindahan nampaknya kurang mendapat perhatian serius dari Dinas Pariwisata yang mengelola tempat ini. Selain itu fasilitas MCK juga kurang memadai, sehingga ke depan agar tempat ini tetap menarik buat para wisatawan, pihak-pihak terkait harus memperbaiki dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada.
senang rasanya bisa jalan-jalan bareng bersama teman-teman dari Pd KMHDI Jabar.. ditunggu invite jalan-jalan berikutnya..
See you in the next Trip.. ^_^