“Ada candi
yang lebih luas dari Borobudur lho!”, seru Pak De ditengah-tengah perbincangan.
Beliau adalah
teman Bapak saya yang tinggal di Temanggung dan kebetulan mampir ke rumah. Mendengar
ceritanya saya jadi penasaran. “Serius tuh ada Candi di Temanggung yang seluas
Borobudur?”, tanya saya. “Iya, Pak de kemarin dengar dari teman.DI dekat sini katanya
ada Candi yang baru di temukan dan Pak De juga belum pernah kesana rin. Kesana
yuk?” , ajak Pak De.
Kebetulan
saat itu hari Minggu dan di rumah juga sedang santai maka kami sekeluarga
memutuskan untuk pergi mengunjungi situs tersebut.
Situs Liyangan yang terdapat di kawasan
penambangan pasir lereng Gunung Sindoro
Situs
Liyangan ini berupa candi ukuran kecil yang terletak di kawasan penambangan
pasir di lereng Gunung Sindoro tepatnya di Dusun Liyangan, Desa Purbosari,
Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Dari alun-alun temanggung kita hanya
memerlukan waktu 45 menit untuk sampai ke tempat ini.
Kompleks situs Liyangan
Candi ini
ditemukan pada tahun 2008 dan hingga kini juga masih ditemukan juga benda-benda
bersejarah lain. Yang pertama kali ditemukan di kawasan dengan ketinggian 1400
di atas permukaan air laut ini adalah sebuah talud,yoni, arca, dan batu-batu
candi, diduga bahwa situs ini dahulu ada sebuah dusun yang manjadi tempat
tinggal masyarakat Mataram Kuno karena diantaranya ditemukan sisa-sisa bangunan
berbahan kayu dan bambu.
Bagian kaki candi yang
baru ditemukan
Dinding di sekitar
candi yang mungkin merupakan tembok pembatas
Sayangnya arca-arca
yang ditemukan tidak bisa kita lihat di lokasi karena benda-benda itu ditempatkan
dirumah kepala dusun tersebut agar aman dan terhindar dari pencurian.
Kemudian ditemukan
lagi bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan di atasnya terdapat yoni yang
unik, tidak seperti pada umumnya, karena yoni ini memiliki tiga lubang, dan
kaki candi ini menandakan bahwa candi ini berasal dari abad 9 Masehi.
Yoni di atas kaki candi
Yang menjadi
misteri dan sangat mengejutkan warga adalah temuan pada akhir Maret 2010 yaitu
berupa rumah panggung dari kayu yang hangus terbakar dan masih tampak berdiri
tegak. Satu unit rumah tersebut berdiri di atas talud dari batu putih setinggi
2,5 meter. Namun sekarang kayu sisa bangunan itu sedang diteliti dan diamankan di Laboratorium Arkeologi.
Ajaibnya ada
banyak gabah gosong yang ditemukan dirumah tersebut .
“Ini ambil
aja dik kalau mau, buat oleh-oleh temannya!” , kata petugas disana sambil
menyodorkan satu ember gabah gosong. "Hehehe..oleh-oleh langka nih.", gumamku. Saya pun dengan senang hati menerimanya, mengambil segenggam gabah dan saya masukkan ke dalam plastik bening ukuran 1/4 kg.
Gabah gosong yang masih
tersisa dari 1000 tahun yang lalu
Berdasarkan
hasil survey Balai Arkeologi Yogyakarta, luas kawasan ini diperkirakan 2 hetare. Namun mengingat situs masih banyak
yang terkubur , masih sangat dimungkinkan luasnya lebih dari yang didapatkan
pada hasil survey.
Situs Liyangan masih
diteliti sampai sekarang
Perlu
diketahui bahwa penemuan situs Liyangan ini merupakan satu-satunya yang pernah
ditemukan di Indonesia, sehingga memiliki arti sangat
penting bukan hanya bagi pengembangan kebudayaan di Indonesia, tetapi juga
dalam skala internasional.
Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Temanggung
sangat memiliki peranan penting dalam mendukung penelitian bersejarah tersebut.
Karena ini merupakan aset yang sangat berharga untuk generasi masa mendatang
dan bangsa Indonesia.
Tak ada salahnya kalau kalian yang sedang
berwisata ke Jawa Tengah untuk mampir ke Temanggung.
Situs ini juga bisa jadi tujuan alternatif liburan akhir pekan anda.
Wisata sejarah yang tidak kalah menarik, bukan? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar