Minggu, 14 April 2013

Misteri Situs Liyangan



“Ada candi yang lebih luas dari Borobudur lho!”, seru Pak De ditengah-tengah perbincangan.
Beliau adalah teman Bapak saya yang tinggal di Temanggung dan kebetulan mampir ke rumah. Mendengar ceritanya saya jadi penasaran. “Serius tuh ada Candi di Temanggung yang seluas Borobudur?”, tanya saya. “Iya, Pak de kemarin dengar dari teman.DI dekat sini katanya ada Candi yang baru di temukan dan Pak De juga belum pernah kesana rin. Kesana yuk?” , ajak Pak De.
Kebetulan saat itu hari Minggu dan di rumah juga sedang santai maka kami sekeluarga memutuskan untuk pergi mengunjungi situs tersebut.


 Situs Liyangan yang terdapat di kawasan penambangan pasir lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan ini berupa candi ukuran kecil yang terletak di kawasan penambangan pasir di lereng Gunung Sindoro tepatnya di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.  Dari alun-alun temanggung kita hanya memerlukan waktu 45 menit untuk sampai ke tempat ini.


Kompleks situs Liyangan

Candi ini ditemukan pada tahun 2008 dan hingga kini juga masih ditemukan juga benda-benda bersejarah lain. Yang pertama kali ditemukan di kawasan dengan ketinggian 1400 di atas permukaan air laut ini adalah sebuah talud,yoni, arca, dan batu-batu candi, diduga bahwa situs ini dahulu ada sebuah dusun yang manjadi tempat tinggal masyarakat Mataram Kuno karena diantaranya ditemukan sisa-sisa bangunan berbahan kayu dan bambu.


Bagian kaki candi yang baru ditemukan



Dinding di sekitar candi yang mungkin merupakan tembok pembatas

Sayangnya arca-arca yang ditemukan tidak bisa kita lihat di lokasi karena benda-benda itu ditempatkan dirumah kepala dusun tersebut agar aman dan terhindar dari pencurian.
Kemudian ditemukan lagi bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan di atasnya terdapat yoni yang unik, tidak seperti pada umumnya, karena yoni ini memiliki tiga lubang, dan kaki candi ini menandakan bahwa candi ini berasal dari abad 9 Masehi.


Yoni di atas kaki candi

Yang menjadi misteri dan sangat mengejutkan warga adalah temuan pada akhir Maret 2010 yaitu berupa rumah panggung dari kayu yang hangus terbakar dan masih tampak berdiri tegak. Satu unit rumah tersebut berdiri di atas talud dari batu putih setinggi 2,5 meter. Namun sekarang kayu sisa bangunan itu sedang diteliti dan diamankan di Laboratorium Arkeologi.
Ajaibnya ada banyak gabah gosong yang ditemukan dirumah tersebut .

“Ini ambil aja dik kalau mau, buat oleh-oleh temannya!” , kata petugas disana sambil menyodorkan satu ember gabah gosong. "Hehehe..oleh-oleh langka nih.", gumamku. Saya pun dengan senang hati menerimanya, mengambil segenggam gabah dan saya masukkan ke dalam plastik bening ukuran 1/4 kg. 


Gabah gosong yang masih tersisa dari 1000 tahun yang lalu


Berdasarkan hasil survey Balai Arkeologi Yogyakarta, luas kawasan ini diperkirakan  2 hetare. Namun mengingat situs masih banyak yang terkubur , masih sangat dimungkinkan luasnya lebih dari yang didapatkan pada hasil survey.


Situs Liyangan masih diteliti sampai sekarang

Perlu diketahui bahwa penemuan situs Liyangan ini merupakan satu-satunya yang pernah ditemukan di Indonesia, sehingga memiliki arti sangat penting bukan hanya bagi pengembangan kebudayaan di Indonesia, tetapi juga dalam skala internasional.
Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Temanggung sangat memiliki peranan penting dalam mendukung penelitian bersejarah tersebut. Karena ini merupakan aset yang sangat berharga untuk generasi masa mendatang dan bangsa Indonesia.

Tak ada salahnya kalau kalian yang sedang berwisata ke Jawa Tengah untuk mampir ke Temanggung.
Situs ini juga bisa jadi tujuan alternatif liburan akhir pekan anda.
Wisata sejarah yang tidak kalah menarik, bukan? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar